KAMI HADIR UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI YANG TEPAT

lihat Jadwal Buat Janji Whatsapp

Chat
Oleh Administrator
00166976640030 Nov 2022
Informasi Kesehatan
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat sel-sel pada leher rahim (serviks) tumbuh secara abnormal. Sel abnormal tersebut kemudian berkembang menjadi tumor ganas pada serviks. Kanker serviks terbagi menjadi dua jenis, yaitu karsinoma sel skuamosa (berawal pada dinding bagian luar leher rahim dan mengarah ke vagina) dan adenokarsinoma (berawal pada sel glandular yang terdapat pada dinding saluran serviks).
 
Hampir seluruh kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papillomavirus). Saat terpapar HPV, sistem kekebalan tubuh biasanya akan mencegah virus asing untuk merusak sel-sel normal dalam tubuh. Namun, virus dapat bertahan selama bertahun-tahun dan menyebabkan beberapa sel serviks yang sehat menjadi sel kanker.
 
Human Papillomavirus (HPV) adalah suatu grup terdiri dari lebih 150 tipe virus. Infeksi HPV dapat terjadi pada segala usia, bahkan remaja atau anak-anak yang belum aktif secara seksual juga dapat terpapar virus tersebut. Virus HPV dapat dikategorikan menjadi dua kelompok dengan kaitannya pada kanker serviks, yaitu low risk (risiko rendah) dan high risk (risiko tinggi). Tipe low risk (risiko rendah) merupakan virus HPV yang dapat menyebabkan masalah kesehatan selain kanker serviks, seperti HPV tipe 6 dan tipe 11 yang dapat menyebabkan kutil kelamin. Sedangkan tipe high risk (risiko tinggi) adalah tipe yang berisiko tinggi dapat menyebabkan kanker serviks, diantaranya HPV tipe 16 dan tipe 18.
 
Perjalanan kanker membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga beberapa kanker seperti kanker serviks dapat dicegah apabila ditemukan sedini mungkin dengan beberapa cara, yaitu:
 
  1. Pencegahan primer
Pencegahan primer yang dapat dilakukan yaitu vaksinasi HPV secara tepat waktu. Fungsi vaksinasi HPV untuk merangsang pembentukan antibodi dan mencegah terinfeksi virus HPV. Pemberian vaksinasi dapat diberikan pada usia anak-anak maupun usia dewasa. Pada usia 9-13 tahun akan diberikan sebanyak 2 dosis dan akan lebih efektif diberikan pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual terutama pasa usia anak-anak 9-13 tahun. Usia dewasa dapat diberikan ≥ 14 tahun sebanyak 3 dosis. Bagi yang sudah melakukan hubungan seksual secara aktif, perlu dilakukan pap test terlebih dahulu sebelum vaksin HPV. Apabila hasil pap test menunjukkan normal, maka vaksin HPV dapat diberikan.
 
  1. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder yang dapat dilakukan yaitu dengan Pap Test. Pada tahap awal, kanker serviks tidak menimbulkan gejala apa pun. Yang dapat dilakukan adalah menemukannya sejak dini dengan melakukan skrining kanker serviks (pap test). Setiap wanita yang sudah melakukan hubungan seksual secara aktif perlu melakukan pap test secara rutin. Semakin dini diketahui, maka semakin cepat untuk dilakukan terapi yang tepat.
 
 
Kanker serviks dapat dicegah maupun diobati apabila ditemukan sedini mungkin dan selama belum mencapai stadium akhir. Apabila terdapat tanda atau gejala tidak biasa yang dirasakan, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis ginekologi. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi agar segera mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat.

Komentar