Kanker tiroid merupakan kanker yang terjadi di kelenjar tiroid. Menurut Globocan (2020), kanker tiroid menduduki urutan ke-9 dari kanker terbanyak di dunia dengan angka kejadian sebanyak 586.202 kasus baru dari total 19.292.789 penderita kanker baru pertahun. Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di area leher depan, pada umumnya tidak dapat dilihat maupun dirasakan. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid yang berfungsi mengatur metabolisme tubuh dengan berbagai cara, termasuk mengatur seberapa cepat tubuh membakar kalori dan seberapa cepat jantung berdenyut.

Kanker tiroid sering tidak menimbulkan tanda maupun gejala pada awalnya. Namun, seiring pertumbuhan sel kanker tersebut, penyakit ini dapat menimbulkan berupa benjolan yang dapat dirasakan yang dapat diraba atau terlihat pada leher, perubahan pada suara (biasanya suara menjadi semakin serak), sulit atau nyeri ketika menelan, sakit di leher dan tenggorokan dan adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher.

Penyebab kanker tiroid belum dapat diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko munculnya kanker tiroid, yaitu radiasi ionisasi terutama pada masa anak anak, kekurangan asupan yodium, riwayat keluarga dengan kanker tiroid atau kanker lainnya, berat badan berlebihan.

Apabila terdapat gejala maupun tanda yang tidak biasa pada daerah kepala dan leher, segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter spesialis bedah onkologi khusus kepala dan leher untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.