Mammografi merupakan salah satu pemeriksaan standar untuk mendeteksi adanya kelainan pada payudara menggunakan sinar-x dengan dosis yang sangat rendah. Pemeriksaan mammografi memiliki fungsi untuk mendeteksi dini sebelum adanya tanda dan gejala pada payudara. Alat mammografi modern ini menggunakan dosis radiasi yang sangat rendah untuk mendapatkan rontgen payudara dengan kualitas gambar yang maksimal. Rata-rata dosis radiasi pada mammografi tipikal dengan 2 tampilan setiap payudara yaitu sekitar 0,4 mSv (mSv/millisieverts merupakan ukuran dosis radiasi).
Mammografi merupakan metode pemeriksaan yang sensitif dalam mendeteksi area abnormal pada payudara. Alat tersebut memang tidak dapat memastikan apakah suatu area yang abnormal bersifat ganas, namun dokter dapat mengetahuinya berdasarkan pemeriksaan lanjutan dengan pemeriksaan histopatologi. Beberapa jenis perubahan utama pada payudara yang dapat ditemukan dengan mammografi yaitu kalsifikasi, massa, asimetri dan distorsi.
Menurut National Cancer Institute, manfaat mammografi jauh lebih besar dibandingkan risikonya, karena peralatan mammografi memancarkan sinar-x dengan dosis yang sangat rendah sehingga aman digunakan. Selain itu, tidak ada kasus kanker payudara yang diakibatkan oleh paparan sinar-x selama pemeriksaan mammografi.
Pemeriksaan dengan mammografi disarankan mulai usia 35 tahun. Pada rentang usia 35 – 50 tahun mammografi dilakukan sesuai dengan anjuran dokter sedangkan pada usia lebih dari 50 tahun, mammografi dilakukan setiap 1 tahun sekali.