American Thyroid Association, bekerja sama dengan Sister International Thyroid Society,  European Thyroid Association, Asia & Oceania Thyroid Association, dan  Latin American Thyroid Society  mendeklarasikan bahwa World Thyroid Day (Hari Tiroid Sedunia) diperingati setiap 25 Mei mulai tahun 2008. Saat ditetapkan selama kongres Europe Thyroid Association (ETA) pada tahun 2008, Hari Tiroid Sedunia menyoroti lima tujuan utama yaitu untuk :

• Meningkatkan kesadaran akan kesehatan tiroid
• Mempromosikan pemahaman tentang kemajuan yang dibuat dalam pengobatan penyakit tiroid
• Menekan prevalensi penyakit tiroid
• Fokus pada kebutuhan untuk program pendidikan dan pencegahan penyakit tiroid
• Meningkatkan usaha terhadap penemuan pengobatan baru

Hari Tiroid Sedunia sebagai hari kesadaran tiroid tahunan ini berfokus pada peningkatan kesadaran akan kesehatan tiroid dan meningkatkan edukasi tentang pencegahan dan pengobatan penyakit tiroid.

Kelenjar tiroid, yang sering disebut sebagai tiroid, adalah salah satu kelenjar endokrin terbesar. Kelenjar berbentuk kupu-kupu ini terletak di area leher. Tiroid memproduksi hormon yang dapat mempengaruhi fungsi tubuh yang penting dan mengatur metabolisme, oleh karena itu kesehatan tiroid sangatlah penting.

Faktanya di seluruh dunia, sekitar 200 juta orang mengalami gangguan tiroid dengan hampir 50% kasus tidak terdiagnosis. Hal ini memiliki konsekuensi tersendiri bagi kesehatan dan kesejahteraan, karena organ kecil ini mengatur proses yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu selain tujuan dari peringatan Hari Tiroid Sedunia, menciptakan dan meningkatkan kesadaran akan gangguan tiroid juga menjadi tujuan dari International Thyroid Awareness Week atau Pekan Kesadaran Tiroid Internasional (22-28 Mei).

Pada tahun 2017, Thyroid Federation International (TFI) – penggagas Thyroid Awareness Week fokus pada tema "Ini bukan Anda, Ini tiroid Anda” untuk peringatan Minggu Kesadaran Tiroid. Tema tersebut untuk memperjelas bahwa gangguan tiroid menimbulkan gejala yang sering disalahartikan oleh mereka yang mengalami, karena beberapa gejala tiroid sama dengan kondisi gangguan kesehatan lain dalam tubuh.

Gangguan tiroid yang umum terjadi dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia dan memiliki berbagai macam gejala. Gangguan tiroid yang paling umum termasuk hipertiroidisme (aktivitas tiroid yang meningkat secara tidak normal), hipotiroidisme (aktivitas tiroid yang menurun secara tidak normal), tiroiditis (radang kelenjar tiroid) dan kanker tiroid. Beberapa gangguan tersebut sering disebabkan karena kelebihan maupun kekurangan yodium.

Beberapa gejala hipertiroidisme diantaranya meliputi:

• Mengalami kecemasan, emosional dan gugup
• Mengalami kesulitan tidur
• Penurunan berat badan
• Memiliki kelenjar tiroid yang membesar atau gondok
• Mengalami kelemahan otot dan tremor
• Mengalami periode menstruasi yang tidak teratur atau siklus menstruasi berhenti
• Sensitif terhadap panas
• Memiliki masalah penglihatan atau iritasi mata

Adapun bebera gejala tiroid hipotiroidisme diantaranya meliputi:

• Mudah lelah (fatigue)
• Kenaikan berat badan
• Mudah lupa
• Mengalami perubahan periode menstruasi
• Memiliki rambut kering dan kasar
• Mengalami suara parau
• Mengalami intoleransi terhadap suhu dingin atau sensitive terhadap dingin
• Kulit kering dan bersisik
• Rambut dan kuku rapuh
• Hilangnya libido (dorongan seksual)
• Nyeri, mati rasa dan kesemutan di tangan dan jari (carpal tunnel syndrome)

Beberapa gejala gangguan tiroid yang seringkali tidak disadari karena sama dengan kondisi gangguan kesehatan lainnya dalam tubuh tersebut, perlu dipastikan dengan pemeriksaan ke dokter. Oleh karena itu, melalui moment peringatan Hari Tiroid Sedunia ini, RS Onkologi Surabaya mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk rutin cek leher dan memeriksakan kondisi tiroid ke dokter. Apabila Anda mengalami gejala yang serupa dengan gejala gangguan tiroid, segera periksakan ke dokter spesialis bedah konsultan onkologi kepala dan leher di tempat kami.