Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS) gencar mengkampanyekan pentingnya deteksi dini kanker payudara. Seperti pada hari Minggu (15/10) di Balai Kota Surabaya, RSOS menggelar kegiatan Pound for Pink. Ini merupakan inisiasi RSOS dalam aksi “Be pink together for breast cancer awareness campaign”.
Seperti diketahui bahwa tiap Oktober, WHO dan Kemenkes memperingati bulan kesadaran kanker payudara. RSOS yang beralamat di Jl. Arif Rahman Hakim 184 Surabaya tersebut memiliki misi ingin menginspirasi masyarakat khususnya kaum perempuan di Surabaya untuk lebih aware dan sadar akan kanker payudara. Konsep kegiatan yang diusung unik. Menggabungkan edukasi dan kampanye AYO SADARI, AYO SKRINING RUTIN PAYUDARA dengan olahraga Poundfit.
Ada 500 orang mengenakan atribut pink yang ikut kegiatan pagi itu. Turut memberikan sambutan secara online, Arumi Bachsin, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa. Kemudian juga dihadiri Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata juga Finalis Putri Indonesia Jawa Timur. “Harapannya dengan kegiatan ini, kita bisa bekerjasama untuk meningkatkan awarness dari perempuan dan laki-laki terhadap kanker payudara. Selamat atas terselanggaranya acara ini, sukses selalu,” ungkap Arumi Bachsin.
Sementara dokter Dwirani Pratiwi menyebut, deteksi dini penting dilakukan agar kanker payudara bisa segera ditangani. Meski perempuan tidak punya faktor risiko, tapi kemungkinan bisa kena kanker payudara. “Jadi kegiatan ini mengenalkan Sadari (pemeriksaan payudara sendiri) dan deteksi dini,” ucap dokter yang disapa Wiwin, ini
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Kegiatan Breast Cancer Awareness Campaign 2023 RSOS dr Sidharta Himawan Giri, Sp.B menjelaskan, kegiatan Pound for Pink merupakan simbol peduli kanker payudara. “Jadi kita mengajak agar perempuan Indonesia segera deteksi dini. Agar kanker payudara bisa ditangani lebih awal,” ungkapnya. Menurut Sidharta, RSOS adalah rumah sakit pusat penanganan kanker. Sehingga masyarakat bisa langsung ke RSOS untuk deteksi dini. “Fasilitas RSOS mulai center untuk penyakit kanker pada kandungan. Kemudian kita juga memiliki tiroid center atau kanker pada kelenjar gondok atau kelenjar tiroid. Fasilitas penanganan hematologi onkologi adalah kanker yang terjadi pada darah. Jadi RSOS memang pusat penanganan kanker payudara terpadu,” terangnya.
Dijelaskan dr Sidharta Himawan Giri, Sp.B, yang juga seorang breast surgeon RSOS, kanker payudara adalah masalah kesehatan utama di semua negara, termasuk Indonesia. Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus, 70% dideteksi sudah tahap lanjut.
Permasalahan yang kita hadapi saat ini, terangnya, adalah kedatangan pasien kanker sering tidak tepat. Terlambat (cancer delay) dan tidak cukup tersedia tempat layanan kanker yang tepat. Sementara strategi efektif untuk mencegah terjadinya cancer delay yakni pencegahan sekunder yaitu deteksi dini dan pengobatan segera (early detection and prompt treatment). Kemudian membangun kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke dokter (dengan atau tanpa keluhan) adalah kunci keberhasilan penanggulangan kanker.
“Dari sini dapat dilihat, inti dari fight against cancer itu bukan hanya di rumah sakit, tetapi upaya di tengah masyarakat. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat melakukan edukasi, sangat dibutuhkan,” tandasnya. (Ra/Bagus, foto: Bagus)
Link: https://majalahnurani.com/2023/10/15/rumah-sakit-onkologi-surabaya-kampanye-pentingnya-deteksi-dini-kanker-payudara/