KAMI HADIR UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI YANG TEPAT

lihat Jadwal Buat Janji Whatsapp

Chat
Oleh Administrator
00169793280022 Okt 2023
Informasi Kesehatan

Oktober identik dengan bulan awareness terhadap kanker payudara. Berbagai pihak mengadakan bermacam event untuk mengedukasi masyarakat terhadap bahaya kanker yang satu ini.

Sampai kapan pun, deteksi dini akan tetap menjadi langkah antisipasi paling efektif untuk melawan kanker payudara. Dan deteksi dini itu bisa dilakukan dengan gerakan SaDaRi. Alias periksa payudara sendiri.

"Kalau kita mencintai diri sendiri, harus SaDaRi. Periksa payudara sendiri," kata ahli bedah payudara RS Onkologi Surabaya Dr Dwirani Rosmala Pratiwi, SpB, FICS dalam acara Pink Talk dan Yoga For Pink di Double Tree Hotel Surabaya, Jumat, 20 Oktober 2023.

Maka, kita dianjurkan untuk melihat, meraba, dan mengenali gejala aneh pada payudara. Lihatlah, apakah payudara kita simetris? Apakah ada lesung di bawah keduanya? Atau apakah puting tertarik ke dalam?

"Lihat juga, apakah kulit area puting seperti kulit jeruk? Hal tersebut banyak tidak diketahui oleh kaum wanita," jelas Dwirani.

Jika ciri-ciri di atas sudah kita kenali dan terdeteksi ada sesuatu yang tidak wajar, maka langkah selanjutnya adalah periksa ke dokter. Jika cepat ditemukan, harapannya kanker lebih mudah diobati "Berita terbaik kali ini, bahwa kanker payudara adalah jenis kanker yang sudah ada obatnya. Jadi tidak perlu risau, semuanya Insya Allah bisa terobati," ungkap dr Dwirani. Di sisi lain, spesialis kulit dan kelamin Dr Nanny Herwanto, Sp.D.V.E menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat sebagai salah satu pencegahan kanker.

Dokter yang juga merupakan beauty consultant di Profira Aesthetic & Anti Aging Clinic itu menjelaskan, bahwa faktor usia, pola makan, paparan sinar UV secara langsung, dan stres, dapat mempengaruhi hal-hal yang bisa menyebabkan kelainan pada payudara.

Dokter Nanny menyebutkan bahwa ia sering menemui tiga kelainan pada payudara selama praktiknya. Tiga di antaranya adalah; dermatitis puting payudara, Paget’s disease of the breast, dan juga kanker payudara tipe inflamasi.

"Ketiganya terjadi 5-10 persen karena faktor genetik, tapi tidak terpungkiri karena pola hidup juga," terang dr Nanny.

Dermatitis puting adalah kondisi ketika puting payudara kita terasa gatal, ruam, atau bahkan infeksi. Penyebabnya bisa dari luar (gesekan dengan baju atau semacamnya), atau dari dalam.

Kemudian, Paget’s disease adalah perubahan kulit semacam eczema yang terjadi di sekitar puting dan areola. Ia menjadi salah satu gejala kanker payudara di lapisan tisu di belakang puting.

 

Perbincangan seru tentang kanker payudara itu dilanjutkan dengan sunset yoga. Di function room Double Tree, para penggemar yoga sudah memenuhi ruangan. Mereka mengenakan outfit bernuansa merah muda dan hitam. Tidak hanya perempuan. Pria pun ada.

Instruktur Jyoti Yoga Surabaya I Gusti Ayu Dwi memberi instruksi peserta untuk tenang. Kemudian dudu bersila dalam posisi padmasana. Peserta diminta memejamkan mata. Lalu bernapas secara perlahan.

"Kita ambil energi alam, alirkan ke seluruh tubuh," ucap I Gusti Ayu.

Menurut I Gusti Ayu, yoga identik dengan kanker payudara karena pelakunya kebanyakan perempuan. Yoga mudah dilakukan oleh semua kalangan. Dan manfaatnya banyak. Termasuk mengurangi depresi dan stres. Pun dapat melenturkan otot pada tubuh yang kaku.
 

Bahkan, ada gerakan-gerakan yoga, yang jika dilakukan secara teratur, efektif untuk mencegah kanker payudara.

Acara ini adalah bagian dari rangkaian Hilton Pink Month. Tujuh hotel yang masuk jaringan Hilton di Indonesia secara serempak menggelar Pink Ribbon, bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia. Salah satunya, Double Tree by Hilton.
 

"Kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kanker payudara," jelas Assistant MarComm Manager Double Tree Fanidia Larasati.

Pihak Double Tree sendiri membuat beberapa produk dengan tema pink ribbon. Lalu mendonasikan 10 persen dari hasil penjualannya kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia.

"Kami berharap agar acara ini bisa tetap berlangsung tiap tahunnya untuk mendukung penyintas kanker payudara di Indonesia," ujar Fanidia Larasati.



Link:https://harian.disway.id/read/735441/awas-90-persen-pasien-kanker-payudara-tidak-merasa-sakit-gerakan-sadari-jadi-makin-krusial/30

 

Komentar