ABSTRAK
Keluarnya cairan dari puting susu di luar masa laktasi sering menimbulkan rasa cemas penderita. Hal ini membuat penderita segera datang untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Tidak semua keluarnya cairan dari puting susu merupakan nipple discharge. Dikatakan nipple discharge bila keluar cairan spontan dari satu lubang di puting susu di luar masa laktasi. Umumnya nipple discharge berhubungan dengan penyebab yang bukan keganasan. Tetapi, banyak penulis menyatakan bahwa keganasan payudara dapat memberi gejala nipple discharge. Oleh karena itu, perlu ketajaman diagnostik untuk membedakan nipple dischargeyang normal atau abnormal. Kemudian, diperlukan tata-cara seleksi yang tepat untuk menentukan pasien nipple dischargememerlukan tindakan operasi atau tidak. Selama 3 tahun, Januari 2007 s.d. Desember 2009, terdapat 10.033 pasien baru dengan keluhan payudara datang di RS Onkologi Surabaya. Didapat kasus keganasan payudara sebanyak 950 kasus (9,47%). Dari 10.033 keluhan payudara, didapat 510 pasien (5,08%) mengeluh keluar cairan dari puting susu. Sebanyak 62 (0,62%) kasus digolongkan sebagai kasus nipple discharge. Sesuai dengan indikasi, dari 62 kasus telah dilakukan tindakan operasi eksplorasi duktus pada 15 kasus. Didapatkan 10 kasus kanker dan 5 kasus bukan kanker. Pasien keganasan didapat lebih banyak pada usia yang lebih tua 7 kasus (70%) pada usia > 50 tahun. Dari 10 pasien keganasan nipple discharge, 1 kasus secara klinis teraba massa. Pemeriksaan ultrasonografi dapat membantu menggambarkan arah dilatasi duktus. Pada 15 pasien yang dilakukan operasi, dengan ultrasonografi, gambaran dilatasi duktus jelas terlihat. Sedangkan pemeriksaan mamografi pada kasus kanker dengan nipple discharge, 7 kasus kanker (70%) tidak tampak gambaran mencurigakan Ca. Pada laporan PA, 10 kasus kanker pada nipple discharge, merupakan 1,1% dari 950 kasus kanker selama 3 tahun di RSOS. Dari 10 kasus Kanker pada nipple discharge, 4 kasus merupakan Kanker insitu. Didapat 1 kasus kanker pada nipple dischargedengan tumor yang teraba pada pemeriksaan klinis. Pemeriksaan PA pada kasus ini ditemukan tumor dengan diameter 6 x 6 x 4 cm. Terdapat 5 kasus bukan kanker, 4 kasus intraductal papilloma, dan 1 kasus periductitis.
Read more : https://www.indonesianjournalofcancer.or.id/e-journal/index.php/ijoc/article/view/115