KAMI HADIR UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI YANG TEPAT

lihat Jadwal Buat Janji Whatsapp

Chat
Oleh Administrator
00162241920031 Mei 2021
event

Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang perlu diwaspadai. Berdasarkan data dari Globocan, pada tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru kanker serviks di dunia. Berbagai faktor dapat memicu timbulnya kanker serviks, sehingga langkah awal berupa deteksi dini kanker serviks sangat diperlukan, mengingat prognosisnya akan lebih baik jika ditemukan pada stadium awal. Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan PAP Test secara rutin.

Apa itu PAP Test?

PAP Test adalah prosedur dengan mengumpulkan sel-sel dari leher rahim sehingga dapat dilihat melalui pengujian di laboratorium untuk membedakan sel normal dan sel abnormal di leher rahim. Secara sederhana, tes ini bertujuan menemukan sel-sel abnormal (sel prakanker) di leher rahim yang dapat berisiko menjadi kanker.

Pengambilan spesimen pada PAP Test dengan cytobrush (sikat kecil halus) kemudian dicelupkan ke dalam cairan khusus, sehingga tidak ada daerah yang terlewat dan tidak ada yang terbuang. Berbeda dengan metode pengambilan spesimen pada PAP Smear konvensional yang menggunakan dengan spatula (sendok kayu) dan diusap dikaca. Cara ini memungkinkan ada daerah yang terlewat dan ada sel yang terbuang (bagian yang masih menempel pada spatula dan tidak terusap pada kaca).

Dengan metode tersebut di atas, akurasi PAP Test cukup tinggi yaitu sebesar 97% karena dalam memproses spesimen, membuat sel akan tampak selapis, tidak bertumpuk, sehingga mudah terbaca dan mengurangi kesalahan (false negative lebih rendah).

PAP Test sangat dianjurkan bagi wanita yang telah aktif berhubungan seksual tanpa memandang usia. Terlebih untuk wanita yang memiliki faktor risiko yang lebih tinggi. Beberapa faktor risiko kanker serviks diantaranya yaitu:

  • Terinfeksi human papillomavirus (HPV)
  • Aktif berhubungan seksual sejak usia muda <20 tahun
  • Berganti-ganti pasangan
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pernah melakukan transplantasi organ, penderita HIV
  • Memiliki kebiasan merokok
  • Memiliki riwayat penyakit menular seksual
  • Memiliki anak kandung banyak

 

Sosialisasi PAP Test secara rutin perlu dilakukan untuk dapat menekan angka kematian akibat kanker serviks. Dalam rangka memperingati HUT ke-728 Kota Surabaya Mei lalu, RS Onkologi Surabaya telah mengadakan program khusus pemeriksaan PAP Test, untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini kanker serviks.

RS Onkologi Surabaya juga mengadakan sharing session pada platform on air di Radio Wijaya 103.5 FM dengan topik “Bincang Siang tentang Kanker Serviks dan Penanganannya” secara virtual bersama dr. Pungky Mulawardhana, Sp.OG(K)Onk pada 24 Mei 2021. Dalam diskusi tersebut, dr. Pungky memberikan penjelasan mengenai bahaya kanker serviks dan upaya yang dapat dilakukan untuk menemukan sedini mungkin agar meningkatkan keberhasilan terapi.

Komentar