RS Onkologi Surabaya (RSOS) menggelar puncak peringatan Breast Cancer Awareness Month 2025 di Aston Sidoarjo City Hotel & Conference Center pada hari Minggu, 26 Oktober 2025. Kegiatan bertema “Shake It for Pink : Zumba & Health Education” dihadiri oleh lebih dari 150 peserta, terdiri dari Komunitas CAMAR (CAmamae Reach to Recovery) Sidoarjo, masyarakat umum, breast cancer survivor, rekanan korporat, RSOS Family, serta dokter dan staf RSOS. Acara berlangsung seru dan penuh kehangatan, peserta tidak hanya mendapat manfaat kesehatan dari olahraga zumba tapi juga banyak mendapat edukasi tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan langkah pencegahan kanker payudara stadium lanjut.
Dokter Dwirani R. Pratiwi Sp.B, FICS Breast Surgeon RS Onkologi Surabaya atau dokter yang akrab disapa dokter Wiwin mengingatkan bahwa kunci dalam penyembuhan kanker payudara adalah pasien datang pada saat yang tepat dan ke tempat yang tepat. Saat yang tepat adalah ketika kanker ditemukan dalam keadaan dini, lakukan pemeriksaan berkala sebelum ada keluhan. “Salah satu caranya dengan rutin melakukan SADARI. Lakukan SADARI sebulan sekali, lengkapi dengan skrining USG/Mamografi sesuai rekomendasi umur, segera periksa ke dokter apabila ada perubahan atau keluhan pada payudara,” kata dr. Wiwin.
Menurutnya tempat yang tepat adalah pelayanan kesehatan payudara yang terintegrasi, menerapkan pelayanan sesuai standar khusus penanganan kanker payudara, memiliki koordinasi tim medis yang ahli di bidangnya, dan peserta mendapatkan pengetahuan seputar deteksi dini, perawatan, serta dukungan psikologis bagi penyintas kanker payudara.
“Harapan hidup survivor kanker terus meningkat dari 60 persen kasus menjadi 30 persen. Jadi jangan pesimis dulu misal terindikasi kanker. Asalkan terdeteksi secara dini, bisa sembuh dan punya harapan hidup yang tinggi. Masalahnya di Indonesia, 60 persen pasien dibawa saat stadium lanjut, ini tantangannya bagi semua pihak untuk edukasi dan menyadarkan perlunya periksa kalau ada perubahan dalam tubuh,” kata dr. Wiwin.
Menurutnya tempat yang tepat adalah pelayanan kesehatan payudara yang terintegrasi, menerapkan pelayanan sesuai standar khusus penanganan kanker payudara, memiliki koordinasi tim medis yang ahli di bidangnya, dan peserta mendapatkan pengetahuan seputar deteksi dini, perawatan, serta dukungan psikologis bagi penyintas kanker payudara.
“Harapan hidup survivor kanker terus meningkat dari 60 persen kasus menjadi 30 persen. Jadi jangan pesimis dulu misal terindikasi kanker. Asalkan terdeteksi secara dini, bisa sembuh dan punya harapan hidup yang tinggi. Masalahnya di Indonesia, 60 persen pasien dibawa saat stadium lanjut, ini tantangannya bagi semua pihak untuk edukasi dan menyadarkan perlunya periksa kalau ada perubahan dalam tubuh,” kata dr. Wiwin.

Menurut dokter Wiwin, berbeda dengan di negara barat, data di RS. Onkologi Surabaya menunjukkan wanita Asia terkena kanker payudara pada usia lebih muda, sehingga dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter 6 bulan sekali. Yang terbaru, pasien termuda yang teridentifikasi kanker payudara di RSOS berusia 16 tahun.
Hingga saat ini, penyebab kanker payudara belum diketahui, karena itu dokter Wiwin menyarankan untuk periksa payudara sebelum ada gejala. ''Kita belum tahu penyebab kanker itu apa, karena multifaktorial. Kita tidak bisa melakukan pencegahan primer karena penyebab pasti belum diketahui. Dari awal munculnya kerusakan inti sel sampai pada timbulnya gejala kanker, perlu waktu yang amat panjang. Sebagai wanita kita pun bisa melaksanakan SADARI atau Periksa Payudara Sendiri sebagai langkah deteksi dini,'' tutup dokter Wiwin.
Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS), yang beralamat di Jl. Arif Rahman Hakim 184 Surabaya, sesuai dengan salah satu misinya, ingin menginspirasi masyarakat khususnya kaum perempuan untuk lebih aware dan peduli akan kanker payudara.
(Yosan)
Hingga saat ini, penyebab kanker payudara belum diketahui, karena itu dokter Wiwin menyarankan untuk periksa payudara sebelum ada gejala. ''Kita belum tahu penyebab kanker itu apa, karena multifaktorial. Kita tidak bisa melakukan pencegahan primer karena penyebab pasti belum diketahui. Dari awal munculnya kerusakan inti sel sampai pada timbulnya gejala kanker, perlu waktu yang amat panjang. Sebagai wanita kita pun bisa melaksanakan SADARI atau Periksa Payudara Sendiri sebagai langkah deteksi dini,'' tutup dokter Wiwin.
Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS), yang beralamat di Jl. Arif Rahman Hakim 184 Surabaya, sesuai dengan salah satu misinya, ingin menginspirasi masyarakat khususnya kaum perempuan untuk lebih aware dan peduli akan kanker payudara.
(Yosan)
Sumber: https://www.sheradiofm.com/news/2025/2-8045-Breast-Cancer-Awareness-Month--:-Deteksi-Dini-Tingkatkan-Angka-Harapan-Hidup-Pasien-Kanker-Payudara



