KAMI HADIR UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI YANG TEPAT

lihat Jadwal Buat Janji Whatsapp

Chat
Oleh Administrator
00148184640016 Des 2016
Blog Dokter

Satu dari sepuluh ibu yang datang di ruangan saya untuk pemeriksaan rutin Pap Test pasti mengeluhkan keputihan. Sebagian dengan tenang menyatakan ini merupakan hal yang biasa, yang lain sangat terganggu. Ujung dari keluhan adalah, apakah berbahaya?? apakah bisa disembuhkan?? apakah keputihan ini wajar???

Keputihan = darah putih ???

Sebagai dokter saya selalu takjub dengan begitu banyak istilah awam populer untuk istilah medis vaginal discharge menjadi: keputihan, darah putih, pek tai (bahasa mandarin plesetan = keputihan), flek, lendir amis. Istilah ini dengan luas diaplikasikan untuk semua keluhan kewanitaan yang berkaitan dengan adanya lendir; dengan segala kualitas dan kuantitasnya. Vaginal discharge, timbul karena produksi berlebih fisiologis (normal) maupun patologis (sakit) (American Academy of Family Physicians, 2008).Jika kita mengenali bentuk vagina yang seperti tabung silinder berkantung yang kempis; maka kita akan mengerti mengapa discharge dari kelenjar akan mengumpul dan bila tidak segera mengalir keluar, akan berbau anyir seperti putih telur. Bila keadaan vagina lembab, maka rasa gatal akan menyertai. Sedangkan darah putih sebenarnya adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh manusia yang tidak kasat mata dan warnanya sama sekali tidak putih (benar-benar istilah yang menyesatkan secara ilmiah populer).

Lendir yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar di mulut rahim terdiri dari mukus (lendir seperti dari hidung), fibrin (menyertai bekuan darah yang licin), sel keratin (sel-sel kulit yang alamiah terlepas sendiri = daki), serta sel-sel radang yang normal merupakan reaksi pertahanan tubuh di lini terdepan. Wujud yang dapat kita lihat dan rasakan dari lendir ini tergantung pada komponen apa yang dominan, yang penilaiannya bisa sangat sangat subyektif. Ada istilah lendir putih bening melar seperti ingus (padahal ingus pun bisa berbagai ragam), lendir putih seperti santan/susu rusak, kuning kehijauan.

Mulut rahim atau leher rahim mengandung kelenjar yang memproduksi material dengan fungsi utamanya adalah memastikan sel sperma yang masuk dapat membuahi sel ovum.

Disamping fungsi tersebut, kelenjar juga akan bertindak sebagai pertahanan tubuh. Dari sini dapat dimaklumi bila setiap hari akan ada lendir dalam jumlah tertentu di dalam vagina, kadang berlebih pada fase-fase subur dan tidak subur, saat ada iritasi misalnya setelah sexual intercourse, atau setelah menstruasi; kebanyakan akan pulih atau berkurang dengan sendirinya tanpa upaya pengobatan tertentu (hal ini merupakan kejadian yang paling sering terjadi pada wanita).

Pada infeksi atau kelainan lain seperti adanya kanker, maka lendir bersifat patologis, lebih menyerupai nanah (produk jaringan mati karena proses penyakit). Lendir atau keputihan seperti ini sangat jarang timbul karena sebenarnya tidak mudah daerah kewanitaan kita terinfeksi.

Vagina banyak mengandung kuman, benarkah???

Bagian tubuh manusia yang tidak terpapar dengan dunia luar (seperti, saluran darah dan saluran kemih), dalam keadaan normal, tidak pernah mengandung kuman. Sedangkan vagina termasuk bagian tubuh kita yang selalu terpapar dengan dunia luar, sama seperti kulit, rongga mulut, hidung, dan saluran cerna; di sini selalu terdapat kuman dalam jumlah dan komposisi yang saling seimbang membentuk ekosistem tersendiri. Setiap gangguan terhadap ekosistem ini akan memungkinkan membuat kuman berpotensi untuk mengganggu manusia.

Kencing di tempat umum, cebok keliru (seolah ada buku panduan untuk cebok), penggunaan pembalut, bukanlah penyebab langsung terjadinya infeksi pada kewanitaan kita. Penyebab langsung utama adalah penyakit menular seksual (PMS) karena kuman tertentu seperti sipilis, gonorrhoe, dan HIV; yang mayoritas tidak mengancam wanita dengan kehidupan seksual yang normal. PMS tidak akan menulari kita dengan penggunaan antibiotika keliru, atau karena penggunaan pembersih vagina bersifat desinfektan secara berlebihan.

Keputihan bukan penyakit

Sekali lagi keputihan hanyalah segala lendir yang kita dapati mengganggu, sebagian besar bukan tanda penyakit. Keputihan karena infeksi ataupun penyakit hanya bisa dipastikan dengan pemeriksaan mikroskopik bukan dengan menilai dari kualitas lendir.

Sebagai wanita normal (bukan sebagai dokter) dengan kehidupan seksual, higien, dan sanitasi normal; bila suatu hari mendapati jamur dalam apusan vagina, saya akan sangat bingung dan tersinggung kalau dianggap salah cebok, jorok, atau kencing di sembarang tempat. Hal pertama yang harus diwaspadai justru apakah pertahanan tubuh saya menurun, mungkin mengidap penyakit lain yang membuat penurunan sistem pertahanan tubuh (diabetes, stress, dll).

Komentar